Menu Tutup

Jeratan Biaya Pendidikan: Dilema Jutaan Keluarga dalam Mengejar Cita-cita Bangsa

Jeratan biaya pendidikan menjadi dilema serius bagi jutaan keluarga di Indonesia, menghambat upaya mereka dalam mengejar cita-cita bangsa melalui jalur edukasi. Meskipun pendidikan adalah fondasi kemajuan suatu negara, realitas finansial seringkali menghalangi akses ke jenjang yang lebih tinggi atau sekolah dengan kualitas yang lebih baik. Beban finansial ini menciptakan ketidakpastian dan bahkan keputusasaan bagi banyak orang tua yang ingin memberikan masa depan terbaik bagi anak-anaknya.

Setiap tahun ajaran baru tiba, orang tua dihadapkan pada serangkaian tagihan yang tak terhindarkan. Mulai dari uang pendaftaran, uang gedung, biaya seragam, buku pelajaran, hingga iuran bulanan dan biaya ekstrakurikuler, daftar pengeluaran ini terasa tak ada habisnya. Berdasarkan data dari Kementerian Keuangan pada laporan Juli 2024, alokasi anggaran pendidikan memang terus meningkat, namun porsi yang sampai ke masyarakat dalam bentuk subsidi langsung atau beasiswa yang memadai masih dirasa kurang signifikan untuk menutupi seluruh pengeluaran. Hal ini memaksa banyak keluarga untuk putar otak, bahkan hingga meminjam uang dari kerabat atau lembaga keuangan.

Fenomena jeratan biaya pendidikan ini tidak hanya terjadi di jenjang pendidikan tinggi, tetapi juga sudah merambah ke sekolah dasar dan menengah, terutama di lembaga pendidikan swasta yang menjanjikan kualitas lebih baik. Sebuah studi kasus yang dilakukan oleh Lembaga Kajian Kebijakan Publik (LKPP) pada bulan September 2024 di beberapa kota besar menunjukkan bahwa rata-rata biaya masuk sekolah dasar swasta favorit bisa setara dengan gaji beberapa bulan seorang pekerja. Kondisi ini secara tidak langsung mendorong segregasi sosial dalam sistem pendidikan, di mana kualitas pendidikan terbaik hanya dapat diakses oleh segelintir kelompok ekonomi tertentu.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Bapak Dr. Dwi Prasetyo, dalam pidatonya pada Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2025, mengakui bahwa permasalahan jeratan biaya pendidikan ini adalah pekerjaan rumah besar bagi pemerintah. Beliau menyampaikan komitmen untuk terus mencari solusi komprehensif, termasuk evaluasi ulang sistem beasiswa dan peningkatan alokasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang lebih merata. Namun, bagi jutaan keluarga, tantangan ini adalah realitas harian yang harus mereka hadapi. Untuk mewujudkan cita-cita bangsa yang maju melalui pendidikan, akses yang merata dan terjangkau mutlak harus diwujudkan, agar tidak ada lagi potensi anak bangsa yang terhenti langkahnya hanya karena keterbatasan biaya.